Senin, 01 Februari 2010

Penegasan Kembali Kebutuhan Pelanggan

A. Penegasan Kembali Kebutuhan Pelanggan
Adanya kebutuhan konsumen/pelanggan menandakan produk atau jasa yang kita hasilkan akan dibeli oleh yang membutuhkannya. Produk yang dijual tentu harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan konsumen.

Strategi penjualan yang berhasil harus mencakup semua aktivitas pemasaran, termasuk di dalamnya tentang bagaimana strategi advertising, bagaimana strategi penjualannya, bagaimana sistem pendistribusiannya dan bagaimana strategi penetapan harganya.

Kita menjual suatu produk dengan sasaran tidak hanya kepada pihak yang membutuhkan produk tersebut tetapi yang paling penting adalah kita harus mampu menjual kepada siapa saja. Untuk itu seorang petugas penjualan harus intensif memberitahukan keberadaan produknya kepada masyarakat luas, mengadakan pendekatan kepada calon-calon pembeli, mampu mempengaruhi orang dengan penjelasan-penjelasan yang bagus dan simpatik dan mampu merangsang minat dan meyakinkan calon pembeli untuk akhirnya memutuskan membeli produk yang kita tawarkan sehingga kebutuhan pelanggan atau masyarakat luas dapat terpenuhi.

Mengapa orang membeli suatu barang? Tentu jawabannya beraneka ragam. Seperti membeli suatu barang, karena mengharap manfaat dari barang yang dibelinya atau dalam rangka memenuhi kebutuhan, dan lain-lain.

Penegasan kembali tentang kebutuhan pelanggan disebabkan beberapa hal berikut.
1. Manfaat atau Kegunaan
Dalam membeli suatu barang atau jasa, pembeli mengharapkan manfaat atau kegunaan barang yang dibelinya tersebut, baik itu kegunaan untuk dirinya, keluarga, atau orang lain.

2. Kebanggaan
Di samping memang betul-betul merupakan kebutuhan, ada kalnya kita membeli barang atau jasa karena ada rasa bangga atau bahagia telah mampu membelinya. Contoh: seorang ayah membelikan sepeda balap untuk putranya. Sang putra sangat bangga karena sudah mempunyai sepeda balap, sehingga bisa mengikuti lomba balap sepeda. Sementara sang ayah sangat bahagia karena telah memenuhi permintaan putra tercinta.

3. Ikut-ikutan
Membeli suatu barang seringkali hanya karena ikut-ikutan. Misalnya, karena teman-teman membeli es krim Tuti ikut-ikutan membeli juga walaupun tadinya dia tidak berminat.

BONUS DOWNLOAD KONSEP PELAYANAN PRIMA

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes