Welcome to our website

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. ed ut perspiciatis unde omnis iste.

Sabtu, 11 Desember 2010

BEBERAPA CARA MENDIFERENSIASIKAN MIE

BEBERAPA CARA MENDIFERENSIASIKAN MIE

Indofood membuat beberapa merek mie, seperti indomie, sarimie, supermie, popmie, salamie, Chatzmie. Merek-merek ini saling bersaing bersaing di pasar swalayan. Timbul pertanyaan, mengapa indofood membuat beberapa merek dalam satu merek yang unggul?

Jawabannya adalah karena masing-masing orang ingin mendapatkan berbagai macam manfaat yang berbeda dari produk yang mereka beli . Misalnya, ada orang yang ingin mie keriting, ada yang ingin mie biasa, ada yang ingin mie rasa spagetti, ada yang ingin mie rasa soto mie, yang lain ingin mie seduh siap santap.

Beberapa merek indofood diposisikan sebagai berikut:

Indofood, dengan slogan ’’Indomie seleraku’’, ingin memastikan jika mienya sangat cocok dengan selera orang, baik tua, muda, dan anak-anak.

Sarimie, dengan slogan ‘’Dari Aromanya Terbayang Kelezatannya’’, ditujukan bagi konsumen yang benar-benar mengutamakan aroma masakan.

Supermie , dengan slogan ‘’saya suka supermie’’, sebagaimana produk Indomie, ditunjukan bagi selera semua orang , baik tua, muda, dan ank-anak.

Popmie, dengan slogan ‘’pop mie lezat, pop mie praktis, Hot water please’’, ditujukan bagi konsumen yang memiliki tingkat kesibukan tinggi, yang menginginkan kepraktisan dalam pengolahan dan penyajiannya.

Salamie, ditujukan bagi konsumen yang intens dalam hal-hal religi (dalam hal ini jaminan akan kehalalan produk).

Chatzmie, ditujukan bagi konsumen yang menginginkan rasa masakan Barat dalam mienya.

Jadi jelaslah bahwa produk mie ini dapat dibedakan menurut fungsi dan secara psikologis dengan sifat merek masing-masing. Dengan beberapa merek ini , Indofood memperoleh lebih banyak pangsa pasar mienya di indonesia daripada hanya denagan satu merek saja.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

STRATEGI PERTAHANAN MENURUT MODEL DEFENDER

STRATEGI PERTAHANAN MENURUT MODEL DEFENDER

Profesor Hauser, Shugan dan Gaskin telah membuat dan menguji model Defender. Model ini memiliki asumsi :

1. Konsumen memiliki persepsi produk yang sama (Jadi semua konsumen melihat Tylenol lembut namun rendah dalam efektifitas per dolarnya, Excedrin tinggi efektifitasnya namun rendah kelembutannya).

2. Preferensi konsumen berbeda-beda untuk berbagai ciri produk (Jadi ada konsumen yang lebih memilih kelembutan daripada efektifitas, ada yang sebaliknya).

3. Jumlah produk yang dikenali dan dipertimbangkan konsumen berbeda-beda.

4. Pilihan konsumen tergantung dari ciri produk, harga, distribusi, iklan dan promosi (Efek setiap kiat pemasaran terhadap penjualan sudah diketahui).

Model Defender digambarkan dengan kisah serangan harga Datril pada pemimpin pasar Tylenol. Pangsa pasar Tylenol berkembang dari persepsi kelembutannya (tidak sakit di lambung) dan labanya mengagumkan . Bristol Myers meluncurkan produk yang sama, Datril , dan mengiklankannya dengan ‘’sebaik Tylenol,hanya lebih murah’’. Kalau konsumen percaya , Datril dapat merebut pangsa pasar Tylenol. Bagaimana Tylenol bertahan ?

Peneliti mengamati cara-cara bertahan yang dapat dilakukan Tylenol dengan model Deferender dan mengambil kesimpulan :

1. Yang bertahan harus menurunkan harganya, terutama bila pasar tidak tersegmentasi.Kalau pasar tersegmentasi , mungkin harga bisa dinaikkan di segmen yang tidak diserang .(strategi harga yang terbaik tidak tergantung dari distribusi dan iklan ; namun strategi yang dipilih akan mempengaruhi distribusi dan iklan).

2. Yang bertahan harus mengurangi pengeluaran distribusi ; maksudnya pengecer marjinal yang tidak menguntungkan harus diputuskan.

3. Yang bertahan harus memperbaiki ciri kuat produknya dan tidak mengikuti ciri kuat produk penantang.

4. Yang bertahan harus mengurangi iklan yang membangun pengenalan dan menambah iklan yang membangun posisi baru.

Kesimpulan ini perlu ditasi oleh asumsi tentang model ini . Misalnya, harga dan posisi terkait secara strategis . Jadi, potongan harga bisa mengundang perang harga.Untuk menghindari persaingan tidak sehat ini, lebih baik membedakan produk berdasarkan cirinya bukan harganya.

Apa yang diakhirkan dilakukan Tylenol untuk bertahan dari serangan Dartil ? Tylenol segera menurunkan harga supaya sama dengan Dartil, dan lalu meluncurkan Extra Stength Tylenol untuk menunjukkan efektifitasnya. Dengan langkah langkah ini, Tylenol mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dan menghalangi Datril merebut pasar.

Sumber : John R. Hauser dan steve M. Shugan , ’’Defensive Marketing Strategy ‘’. Marketing Science. Musim Gugur 1983,Hal.319-60; John R.Hauser dan S.P.Gaskin ‘’Application of the DEFENDER Consumer Model’’, Marketing Science,Musim Gugur 1984, hal.327-351


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

JURUS CEPAT BUNG GARDA MENGHADANG SIMAS MOBIL

JURUS CEPAT BUNG GARDA MENGHADANG

SIMAS MOBIL

“Saya very-very happy”. Kalimat berikutnya menyatakn surprise Ferdinan Herman, seorang kontraktor yang mobilnya menjadi korban peristiwa 14 Mei 1998, karena klaimnya dibayar oleh Garda Oto dalam waktu cepat. Iklan sejenis dalam beberapa versi yang menyatakan kepuasan konsumen terhadap kecepatan pembayaran klaim dari Garda Oto terhadap korban peristiwa 14 Mei, sering menghiasi media cetak sejak awal Juni 1998. Pemunculan iklan-iklan ini kira-kira hanya terpaut dua minggu dari peristiwa itu. Sebuah respons yang sangat cepat dari Bung Garda dalam membuat gebrakan promosi.

Coba kita bayangkan. Peristiwa itu terjadi pada hari Kamis, secara efektif kantor buka pada hari Senin pada tanggal 18 Mei 1998. Keputusan membayar klaim konsumen pada hari itu – jika iklan itu benar – merupakan keputusan pro konsumen (yang ini meminjam istilah pro reformasi) yang sangat cepat. Keputusan dan pembuatan iklan seperti ini juga sangat cepat mengingat dalam tempo dua minggu sudah menyelesaikan materi iklan dan penempatannya di media cetak.

Ini merupakan langkah bagus yang dilakukan Bung Garda (personafikasi dari Garda Oto) mengingat selama ini yang “terlanjur” melekat dibenak konsumen mengenai asuransi huru-hara adalah Simas Mobil. Simas yang memanfaatkan momentum 27 Juli 1996, berpromosi secara gencar di media cetak maupun elektronik, ssehingga identik dengan asuransi huru-hara. Wakaupun sebenarnya beberapa asuransi lain juga menawarkan dengan berbagai variasi.

Bisnis asuransi adalah bisnis untuk memenuhi rasa aman. Dalam hierarki kebutuhan Maslow mendapat kedudukan terpenting setelah kebutuhan fisiologis.

Kebutuhan ini dapat mencuat berdasarkan perseps konsumen terhadap situasi yang dapat mengancam dirinya atau miliknya.

Kisah yang menimbulkan efek terbesar terhadap rasa aman adalah kisah nyata yang dialami sendiri, dialami oleh teman, saudara atau tetangga. Dampaknya akan membekas jika mendengar dari penutur yang mengalami sendiri peristiwa itu. Nah, inilah yang diangkat oleh Bung garda dalam iklan-iklannya. Secara emosional iklan ini sangat bagus, karena pembaca dibawa berempati terhadap tragedi, tetapi berakhir dengan happy ending. Dibawahnya tertulis pesan simpatik yang menyatakan keprihatinan dan tak lupa “pesan yang sebenarnya” yaitu agar konsumen melengkapi asuransi mobilnya dengan asuransi jaminan huru-hara yang lengkap (SRRCC: Strike & Civil Commotions).

Kebijaksanaan promosi yang dilakukan Bung Garda ini tentu tidak dapat direncanakan sebelumnya. Reaksi cepat dalam mengantisipasi pasar, membuktikan fleksibilitas dan sensitivitas terhadap dunia persaingan. Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk menggeser Simas Mobil yang asosiasinya dengan “asuransi huru-hara” telah melekat dibenak konsumen.

Dalam situasi pasar yang sulit seiring dengan runyamnya kondisi pasar otomotif, tindakan yang lebih dikendalikan oleh dinamika persaingan dan berimprovisasi dengan tindakan yang cepat, merpakan salah satu cara untuk mengatasi kebekuan pasar dan memberi kejutan terhadap kompetitor.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

SEPULUH PRINSIP MERANCANG DENGAN BAIK MENURUT BRAUN

SEPULUH PRINSIP MERANCANG DENGAN

BAIK MENURUT BRAUN


Sejak 1955 manajemen puncak di Braun meletakkan fungsi desain sejajar dengan engeneering dan manufaktur. Desainer terlibat tim pengembangan produk sejak awal dan sering proyek dimulai berdasarkan ide seorang desainer, baik berupa pengering rambut, pengolah makanan atau alat cukur listrik. Desainer akan menyiapkan model gabus tiga dimensi untuk ditunjukkan pada anggota tim pengembangan produk, dan model ini digunakan oleh periset pasar untuk menguji reaksi pelanggan. Desainer Braun mengikuti bahan-bahan mutahir dan rancangannya harus mudah diproduksi.

Desainer kepala Braun adalah Dieter Rams yang membuat sepuluh pedoman baik untuk perusahaannya:

1. Desain yang baik harus inovatif.

2. Desain yang baik meningkatkan kegunaan suatu produk.

3. Desain yang baik harus estetis.

4. Desain yang baik menunjukkan struktur logis produk itu: bentuknya mengikuti fungsinya.

5. Desain yang baik tidak mengganggu.

6. Desain yang baik harus jujur.

7. Desain yang baik harus tahan lama.

8. Desain yang baik harus konsisten sampai ke detailnya.

9. Desain yang baik harus sadar lingkungan.

10. Desain yang baik harus minimal.

Tidak setiap desainer menerima seluruh pedoman ini. Kritikusnya berpendapat bahwa desainernya akan menjadi terlalu sederhana dan fungsionalis. Namun pedoman itu telah memberikan ciri khusus pada produk Braun.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

MENGGUNAKAN GAYA UNTUK MEMBEDAKAN PRODUK

MENGGUNAKAN GAYA UNTUK MEMBEDAKAN PRODUK

GLOBAL : JAM TANGAN SWATCH


Industri jam swiss yang pernah menjadi produsen jam utama dunia, sempat goyah diserang pesaing yang merebut pasar jam murah. Mula-mula TIMEX, perusahaan Amerika Serikat ,memperkenalkan jam yang sederhana, andal dan murah. Kemudian pembuat jam Jepang memperkenalkan jam elektronik digitalnya. Lalu Hong Kong membanjiri pasar dunia dengan tiruan jam swiss dan Jepang. Swiss hanya dapat mempertahankan jam perhiasan kelas tinggi seperti Rolex, Piaget, Longines dll.

Kemudian tahun 1981 ETA, anak perusaan jam terbesar di swiss, memulai proyek Swatch yang sekarang terkenal. Nama tersebut merupakan kependekan dari Swiss Watch. Jam Swatch adalah jam elektronik analog yang ringan, tahan air, tahan guncangan dengan tali plastik berwana warni dan sportif. Harganya dari $100, dan ditujukan pada orang mudj yang aktif dan trendy.

Jam itu diproduksi pada satu lini perakitan dalam pabrik Swiss mutakhir. Dengan hanya 51 komponen, bentuknya ramping dan biayanya murah. Biaya manufaktur sudah turun hinggga $5 setiap jamnya.

Sekarang Swatch dijual di 30 negara. 50% penjualannya di AS. Jika awalnya Swatch dijual ditoko perhiasan dan busana di Amerika Serikat, sekarang Swatch juga dijual ditoko serba ada, namun tidak ditoko diskon. Swatch juga membuat toko Swatch dalam toko serba ada yang menjual produk lain (kaca mat hitam, tempat kaca mata) dengan desain Swatch dalam suasana serba Swatch. Salah satu kekuatan Swatch adalah kemampuan promosi dan pengelolaan produk:

1. Swatch mengeluarkan model baru setiap tahunnya yang selalu ditunggu orang. Banyak orang memiliki lebih dari satu jam Swatch, supaya bisa berganti warna setiap hari. Ada pengusaha yang memiliki 25 jam Swatch dan srtiap hari memilih baju, dasi sesuai jam Swatchnya.

2. Swatch juga mengeluarkan edisi khusus dua kali setahun. Kolektor jam Swatch dapat mengikuti lelang jam edisi khusus ini. Lebih dari 100.000 kolektor bersaing mendapatkan 40.000 edisi khusus ini, sehingga siapa yang beruntung harus diundi.

3. $60.000 untuk jam Swatch yang langka. Karena jam Swatch baru beredar 12 tahun terakhir, artinya jam Swatch telah dianggap “jam klasik masa kini”.

4. Di museum Lisbon dipamerkan jam Swatch langka di dalam kaca anti peluru.

5. Swatch punya toko sendiri. Di jalan Via Monte Napoleone di Milan, toko Swatch lebih ramai daripada toko lain. Orang antri di luar toko dan hanya orang yang nomor paspornya dipanggil yang boleh masuk dalam toko untuk membeli jam.

6. Banyak perusahaan ingin dibuatkan jam Swatch dengan logo mereka. Baru Coca Cola yang berhasil, karena Swatch menolak perusahaan lain.

Jelas Swatch telah menunjukan cara mendapatkan pengikut dengan memiliki gaya, pengelolaan produk dan promosi yang unggul.



Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

TAKTIK NEGOISASI KLASIK

TAKTIK NEGOISASI KLASIK


Di sini terdapat beberapa taktik negoisasi standar :

· Berlaku Gila: Berpura-pura menunjukkan komitmen emosional terhadap posisi Anda dengan jelas. Ini meningkatkan kredibilitas Anda dan mungkin menyebabkan pihak lawan menyetujui persyaratan Anda.

· Pot Besar: Berikan diri Anda ruang luas untuk negoisasi. Ajukan permintaan yang tinggi pada awalnya. Setelah membuat kesepakatan, Anda tetap memiliki hasil lebih besar daripada jika memulai terlalu rendah.

· Dapatkan Sekutu yang Bergengsi: Sekutu dapat berupa orang atau proyek yang bergengsi. Anda mengusahakan agar lawan menerima lebih sedikit karena orang /objek yang terlibat itu bergengsi.

· Seumurnya Kering: Ambil sikap dan katakan pada lawan bahwa Anda tidak memiliki sesuatu yang perlu disepakati lagi.

· Wewenang Terbatas: Anda bernegoisasi dengan niat baik pada lawan, dan jika Anda siap untuk menendatangani transaksi, Anda mengatakan, “Saya harus memberitahukan Boss dulu”.

· Whipshaw/Lelang: Anda membiarkan beberapa pesaing mengetahui bahwa Anda juga sedang bernegoisasi dengan mereka pada saat yang sama. Jadwalkan perjanjian dengan pesaing pada saat yang sama dan biarkan mereka menunggu bertemu Anda.

· Bagi dan Taklukkan : Jika Anda sedang bernegoisasi dengan tim lawan, ajukan usulan Anda pada salah seorang anggota tim tersebut. Orang tersebut akan membantu membujuk anggota tim lainnya.

· Tinggalkan untuk Sementara Waktu: Tinggalkan negoisasi tersebut untuk sementara waktu. Kembali ketika keadaan sudah lebih baik dan coba untuk bernegoisasi kembali. Jangka waktunya dapat panjang (katakan Anda sedang ke luar kota) atau pendek (ke kamar mandi untuk berpikir).

· Bakmi Basah: Berikan tanggapan yang tidak emosional atau verbal pada lawan. Jangan tanggapi tekannya. Duduk disana seperti bakmi basah dan “tanpa ekspresi”.

· Bersabar: Jika Anda dapat lebih sabar daripada lawan, Anda mungkin akan menang besar.

· Mari Atasi Perbedaan: Orang yang pertama mengusulkan ini mempunyai kemungkinan kerugian paling kecil.

· Balon Percobaan: Anda beritahukan dulu keputusan Anda pada seorang sumber yang dapat diandalkan sebelum keputusan betul-betul diambil. Ini memungkinkan Anda menguji reaksi atas keputusan Anda.

· Kejutan: Buat lawan kehilangan keseimbangan dengan perubahan taktik yang drastis, dramatis, dan tiba-tiba. Jangan pernah sampai dapat diramalkan_buat lawan tidak dapat mengantisipasi gerakan Anda.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

TEKNIK-TEKNIK RISET PERIKLANAN

TEKNIK-TEKNIK RISET PERIKLANAN

Ada beberapa metode pengujian-awal iklan.

CETAKAN. Starch dan Gallup & Robinson, Inc merupakan dua perusahaan jasa pengujian-awal cetakan yang banyak digunakan, dimana iklan yang akan diuji ditempatkan di majalah. Majalah tersebut kemudian diedarkan ke konsumen. Konsumen-konsumen ini kemudian dihubungi dan diwawancarai mengenai majalah dan iklannya. Pengujian ingatan dan pengenalan digunakan untuk menentukan efektivitas iklan. Dalam hal Starch, dibuat tiga nilai untuk pembaca:

(a) Diperhatikan, yaitu persentase pembaca yang ingat melihat iklan tersebut di majalah.

(b) Dilihat/diasosiasikan, persentase pembaca yang dengan tepat mengidentifikasikan produk dan pengiklan dari iklan tersebut.

(c) Dibaca sebagian besar, persentase pembaca yang mengatakan mereka membaca lebih dari separuh tulisan pada iklan tersebut.

Starch juga memberikan norma-norma yang menunjukkan nilai rata-rata untuk kelas produk untuk tahun tersebut, dan membedakan antara pria dan wanita untuk majalah, untuk memungkinkan pengiklan membandingkan pengaruh iklan mereka dibandingkan iklan pesaing.

PELAYANAN PENYIARAAN, terdapat empat metode pengujian-awal penyiaran:

Pengujian di Rumah: Suatu proyektor kecil dibawa kerumah konsumen sasaran. Konsumen ini melihat iklan-iklan. Teknik ini memungkinkan perhatian penuh dari konsumen tapi situasi tontonan yang tidak dialami.

· Pengujian di Trailer: Agar lebih dekat dengan tempat pengambilan keputusan konsumen, pengujian-awal dilakukan ditrailer di pusat-pusat perbelanjaan. Pembelanja ditujukkan produk-produk yuang diuji dan diberi kesempatan memilih beberapa merek dalam situasi belanja simulasi. Mereka kemudian diberi kupon untuk digunakan dipusat pebelanjaan. Dengan mengevaluasi penebusan kupon, pengiklan dapat memperkirakan pengaruh iklan pada perilaku belanja.

· Pengujian di Teater: Konsumen diundang ke teater untuk melihat calon serial televisi baru serta beberapa iklan. Sebelum pertunjukkan dimulai, konsumen menunjukkan merek pilihan mereka untuk berebagai kategori. Perubahan preferensi digunakan untuk mengukur kekuatan persuasif iklan tersebut.

· Pengujian melalui Siaran: Pengujian ini dilakukan melalui saluran TV. Responden diambil untuk menonton program


Model Maximarketing Rapp dan Collin terdiri dari sembilan langkah yang dijelaskan berikut ini :

1. Maksimalkan sasaran telepon pada pemasar untuk mengundentifikasikan dan mengindentifikasi sasaran prospek pelanggan yang terbaik untuk penawaran itu. Pemasar dapat membeli daftar alamat yang tepat atau mencari pada minat tinggi, kemampuan untuk membayar , dan kesiapan untuk membeli . Tambah kriteria ‘’pelanggan terbaik ‘’ mencakup mereka yang membeli dalam frekuensi tertentu , tidak mengembalikan banyak pesanan , tidak mengeluh, dan membayar pada waktunya .Pemasar massal dapat ‘’memancing’’ calon pelanggan dengan iklan respons langsung dalam media massa seperti televisi. Lampiran dalam surat kabar, dan kartu selipan majalah.

2. Maksimalkan media menuntun pemasar langsung menguji variasi daya tarik media dan memilih media yang memungkinkan kemudahan komunikasi dua arah dan pengukuran hasil.

3. Maksimalkan pertanggungjawaban mensyaratkan evaluasi kampanye berdasarkan biaya per respons calon pelanggan dan bukan biaya per seribu tayangan seperti yang digunakan dalam iklan masal.

4 . Maksimalkan kesadaran mencakup pencarian pesan yang akan menembus keraguan dan menjangkau hati dan pikiran calon pelanggan melalui saran iklan “seluruh otak”, yang menarik sisi rasional dan emosional seseorang.

5. Maksimalkan tindakan menekankan bahwa iklan harus mendorong pembelian atau setidaknya menaikkan calon pelanggan ke tingkat kesiapan membeli yang lebih tinggi secara terukur. Cara mendorong tindakan meliputi pernyataan seperti “Kirimlah untuk mendapat informasi lebih lanjut” dan “Kupon jawaban harus dikembalikan sampai tanggal 30 September”.

6. Maksimalkan sinergi termasuk mencari cara agar iklan dapat melakukan tugas ganda, misalnya, mengkombinasikan pembentukan kesadaran dengan respon langsung, mengembangkan jalur distribusi lain, dan berbagai biaya dengan pengiklanan lain.

7. Maksimalkan hubungan menghendaki agar iklan dihubungkan dengan berkonsentrasi pada prospek yang lebih baik dan menghabiskan lebih banyak dari total anggaran untuk mengirim pesan kesadaran ke sebagian besar dunia.

8.Maksimalkan penjualan lewat pembentukan database menghendaki agar pemasar terus memasarkan langsung ke pelanggan yang sudah dikenal dengan penjualan silang, penataran, dan perkenalan produk baru. Pemasar terus mengembangkan database pelanggan dengan lebih banyak informasi pelanggan dan berakhir dengan media periklanan. Saat ini banyak pemasar yang tertarik dengan proses memperoleh pelanggan, dengan tujuan memaksimalkan nilai pelanggan seumur hidup.

9. Maksimalkan distirbusi melibatkan pemasar dalam membangun jalur tambahan untuk menjangkau calon dan pelanggan_misalnya, saat pemasar langsung membuka toko eceran atau memperoleh ruang etelase dalam toko pengecer yang telah ada, atau saat pengecer mengeluarkan katalog atau produsen seperti General Foods memutuskan untuk menjual kopi merek utama langsung ke pelanggan.


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

MENGENAL MEDIA-MEDIA PROMOSI

MENGENAL MEDIA-MEDIA PROMOSI

Berbagai media telah dijajaki oleh para pemasar. Di Indonesia seiring dengan

Maraknya televisi swasta, media televisi telah menyedot dana terbesar untuk kegiatan promosi. Internet juga telah menjadi media promosi yang baru. Berikut disajikan berbagai bentuk media promosi yang banyak dilakukan oleh para pemasar di Indonesia:

Televisi

· Iklan konvensional, berupa tayangan dengan slot 30 atau 60 detik. Jenis ini merupakan paling banyak dipakai. Misalnya, Pepsodent, Indomie, Sari Ayu.

· Sponsorship (blocking time), membeli/menumpang sebuah program selama 30 menit. Contohnya Gebyar BCA, Telkomania, Layar BNI, Impresario 008.

· Kuis, berupa permainan dan hiburan. Contohnya, Indosat Galileo, Smile Up.

· Build in, produk dilibatkan dalam sebuah program/acara. Contohnya, Dunkin Donuts dalam sinetran Gara-gara.

Radio

· Iklan konvensional, berbentuk slot 30/60 detik dan ad lips. Contohnya Garuda Indonesia, Bank Niaga, Dahatsu Taruna.

· Kuis, berupa permainan dan hiburan. Contohnya Omo, Bodrex, Citibank.

· Interaktif, program/acara yang juga melibatkan pendengar radio. Contohnya Dialmart di KIS FM.

· Talkshow, program/acara yang hanya melibatkan sponsor suatu produk. Sol Elite marbelle Hotel di Sonora.

Media Cetak

· Iklan Display, iklan dalam bentuk logo dan informasi produk. Contohnya Indomilk, Kecap ABC, Kulkas Sanken.

· Advertorial, iklan dalam bentuk artikel. Contohnya, Aqua, Telkom, Pegadaian.

Media Lain

· Internet, tayangan banner, logo di website. Contohnya Telkomsel, Nokia, Intel.

· Billboard, papan reklame yang menggambarkan suatu produk. Contohnya Gudang Garam, Mitsubishi Kuda, Bank Danamon.

· Iklan di bus, display suatu produk di badan bus. Contohnya Bank BII, Minakdjinggo.Road

· Mengadakan acara/event, merupakan suatu bentuk kegiatan yang diadakan di pusat perbelanjaan atau hiburan yang menarik perhatian pengunjung. Contohnya Rejoice, Clear, Rinso.

· Pameran, suatu kegiatan untuk menunjukkan keunggulan produk. Contohnya Panasonic, Acer.

· Road Show, suatu kegiatan yang diadakan di beberapa tempat/kota berturut-turut. Contohnya Revlon, Suzuki.

· Direct Mailing, mengirimkan brosur/katalog produk langsung kepada konsumen. Contohnya Makro, Goro, Lipposhop.

· Sampling. Contoh produk yang diberikan kepada konsumen secara gratis. Contohnya Bee Jally, Citra.

· Instore promotion, kegiatan promosi yang diadakan di dalam outlet. Contohnya Sari Ayu yang mengadakan demo kecantikan.

· Gugus Wiraniaga, mengerahkan wiraniaga di gerai, maupun dilapangan. Contohnya Indocafe, Bentoel, StarMild, Asuransi Lippo.

· Merchandise, promosi dalam bentuk produk tertentu dimana terdapat logo produk yang dipromosikan. Contohnya Majalah Tempo, Sampoerna A-Mild, Indosiar.

· Spanduk, umbul-umbul, kain rentang yang berisi slogan atau logo produk tertentu. Sampoerna Millenium, Close Up, Krating Daeng.

· Lift, eskalator. Display suatu produk di pintu/dinding lift atau escalator. Contohnya Clear, Lux.


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

DUTA PEMASARAN

DUTA PEMASARAN

Pemanfaatan ‘Duta Pemasaran’ (marketing ambassador) sebagai sarana promosi, haruslah ditilik dari tiga faktor sebagai berikut:

Pertama, jika organisasi atau perusahaan memasarkan barang, jasa atau ide yang mempunyai keterikatan erat antara citra pribadi dengan citra merek, maka adanya Duta Pemasaran di samping menciptakan publisitas yang tinggi juga akan memperkuat positioning.

Kedua, usaha yang mempunyai keterkaitan dengan gaya hidup. Konsumen yang cenderung meniru gaya hidup para trendsetter-nya. Misalnya pada upacara pembukaan restoran Planet Hollywood di Jakarta Sylvester Stallon, Bruce Willis, dan Demi More hadir dengan segala atributnya sebagai trendsetter, dan secara rutin di restoran tersebut dihadirkan selebriti Hollywood. Nah, jika para trendsetter ini menunjukkan suatu kegemaran atau kecendrungan tertentu, para pengikut dan pengagumnya akan terpengaruh menerapkan gaya hidup yang menyerupai.

Memilih marketing ambassador yang berkaitan dengan gaya hidup ini tidak mudah. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih dalam memilih marketing ambassador antar lain adalah kestabilan karier, kemantapan emosi, dan reputasi dari toko pilihan. Kepopuleran saja tidak cukup sebagai pegangan untuk memilih. Apabila terjadi hal-hal negatif, seperti keruntuhan karier dalam waktu singkat, keterlibatan dalam tindakan kriminal, maka akibatnya perusahaan akan mengalami kerugian secara signifikan.

Keahlian, juga dapat dipertimbangkan sebagai duta pemasaran. Seorang dokter ternama yang menceritakan pengalaman positifnya terhadap produk, maka konsumen akan memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap produk tersebut. Diharapkan kelompok profesi yang sama juga akan mencoba menerapkan penggunaan produk tersebut.

Dimensi persaingan terutama yang berkaitan dengan analisis kompetitis dan penguasaan lingkungannya menunjukkan bahwa dari segi bisnis, marketing ambassador memang mempunyai nilai tersendiri. Hal ini sejalan dengan ungkapan, “duta besar yang baik menentukan separuh dari citra negara yang dimilikinya”. Nah, citra yang separuhnya lagi tentunyabertumpu pada efektifitas dan efisiensi dari upaya-upaya pemasaran yang terarah dan terintegrasi dengan baik.


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

PERANAN IKLAN PERUSAHAAN DALAM PEMASARAN INDUSTRI

PERANAN IKLAN PERUSAHAAN DALAM PEMASARAN

INDUSTRI

Profesoe Theodore Levit berusaha menentukan kontribusi relatif dari reputasi perusahaan (terutama dibentuk oleh iklan) dan presentasi penjualan perusahaan (penjualan personal) dalam menghasilkan penjualan industri. Agen pembelian diperlihatkan film presentasi penjualan dari produk teknis baru tapi fiktif untuk digunakan sebagai ramuan dalam membuat cat. Variabelnya adalah kualitas presentasi penjualan dan apakah wiraniaganya berasal dari perusahaan terkenal, perusahaan yang kurang terkenal tapi dapat dipercaya, atau perusahaan yang tidak terkenal. Reaksi agen pembelian dikumpulkan setelah melihat itu dan kembali dikumpulkan lima minggu kemudian. Temuannya adalah sebagai berikut:

1. Reputasi perusahaan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pendengaran pertama yang mendukung dan pemakaian awal produk tersebut. Jadi, Iklan perusahaan yang dapat membangun reputasi perusahaan (faktor-faktor lain juga membentuk reputasinya) akan membantu wakil penjualan perusahaan.

2. Wakil penjualan dari perusahaan terkenal berperan dalam memperoleh penjualan bila persentasi penjualan mereka cukup baik. Jika wakil penjualan dari perusahaan yang kurang terkenal melakukan persentase penjualan yang sangat efektif, hal itu dapat mengatasi kelemahannya. Perusahaan yang lebih kecil seharusnya menggunakan dana mereka yang terbatas untuk menyeleksi dan melatih wakil penjualan yang baik daripada menghabiskan dana tersebut untuk iklan.

3. Reputasi perusahaan sangat membantu bila produk komplek, berisiko tinggi, dan agen pembelian kurang terlatih secara profesional.


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

WAL-MART MERAIH KEUNGGULAN LOGISTIK MELALUI INVESTASI TEKHNOLOGI INFORMASI

WAL-MART MERAIH KEUNGGULAN LOGISTIK MELALUI
INVESTASI TEKHNOLOGI INFORMASI

Salah satu kunci utama efiesiensi distribusi adalah informasi. Wal-Mart merupakan salah satu pengecer pertama yang melakukan investasi besar dalam tekhnologi informasi. Ia melengkapi toko-tokonya dengan peralatan scanning terkomputerisasi untuk cash register. Jadi jika seorang remaja membeli sepatu lari Reebok untuk memicu terjadinya penggantian atau produksi.

Sistem ini memungkinkan Wal-Mart untuk mengetahui apa yang dibeli pelanggan dan karena itu memberitahukan produsen apa yang arus produksi dan kemana harus mengirimkan barang. Walt-Mart mewajibkan pemasoknya untuk mengapalkan barang-barang yang sudah diberi label dan digantung, sehingga dapat langsung dipindahkan ke ruang jual toko, sehingga mengurangi biaya pergudangan dan pemrosesan data. Sebagai hasilnya, toko-toko Wal-Mart menggunakan hanya 10% ruang mereka untuk penyimpanan, dibandingkan 25% rata-rata ruang untuk bukan penjualan pada toko pesaing.

Hasil lainnya dari sistem terkomputerisasi Wal-Mart mendesak untuk menghubungkan komputernya langsung ke komputer produsen, mengabaikan pialang dan perantara lainnya, dan meneruskan penghematan tersebut pada pelanggan.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

STRATEGI GROSIR-DISTRIBUTOR BERKINERJA TINGGI

STRATEGI GROSIR-DISTRIBUTOR

BERKINERJA TINGGI

McCommon, Lusch, dan kolega-kolega mereka mempelajari 97 grosir-distributor berkinerja tinggi untuk mengungkapkan strategi inti mereka untuk mempeoleh keunggulan kompetitif yang bersikenambungan. Studi tersebut mengidentifikasikan 12 strategi inti berikut yang mentransformasikan struktur distribusi:

1. Merger dan Akuisisi: Setidaknya sepertiga dari sampel grosir melakukan akuisisi baru yang bertujuan untuk memasuki pasar baru, memperkuat posisi mereka pada pasar yang sekarang, dan/atau mendiversivikasi atau melakukan integrasi vertikal.

2. Penggunaan Kembali Aktiva: Setidaknya 20 dari 97 grosir dijual menjual atau melikuidasi satu atau lebih operasi marginal untuk memperkuat bisnis inti mereka.

3. Diservisifikasi Perusahaan: Beberapa grosir mendiversifikasikan portofolio bisnis mereka untuk menurunkan siklus perusahaan mereka.

4. Integrasi ke Atas dan ke Bawah: Beberapa grosir meningkatkan integrasi vertikal mereka untuk meningkatkan margin mereka.

5. Merek Perorangan: Sepertiga perusahaan meningkatkan program merek-perorangan mereka.

6. Perluasan ke Pasar Internasional: Setidaknya 26 grosir beroperasi secara multinsional dan merencanakn untuk meningkatkan penetrasi ke pasar Eropa Barat dan Asia Timur.

7. Pelayanan Bernilai-tambah: Umumnya grosir meningkatkan pelayanan bernilai-tambah mereka termasuk pelayanan pengiriman “bendera merah”, usaha pengemasan khusus, dan sitem informasi manajemen yang terkomputerisasi. McKesson, grosir obat-obatan besar, membentuk hubungan komputer langsung dengan 32 produsen obat-obatan, program piutang-dagang terkomputerisasi bagi farmasi, dan terminal komputer bagi toko-toko obat untuk memesan persediaan.

8. Penjualan Sistem: Semakin banyak grosir yang menawarkan program, turnkey merchandising, menimbulkan ancaman bagi para grosir yang terpaku pada pemasok konvensional.

9. Strategi Permainan-baru: Beberapa grosir mendapatkan kelompok pelanggan baru dan menciptakan program turnkey merchandising baru bagi mereka.

10. Pemasaran Ceruk (Niche): Beberapa grosir telah mengkhususkan pada satu atau beberapa jenis produk, menyimpan persediaan yang besar, dan pelayanan yang tinggi serta pengiriman yang cepat untuk memuaskan pasar khusus yang ditinggalkan pesaing-pesaing yang lebih besar.

11. Pemasaran Multipleks: Pemasaran multiplek terjadi jika perusahaan dapat melayani secara bersamaan beberapa segmen pasar dengan cara yang efektif-biaya dan unggul secara kompetitif. Beberapa grosir telah menambahkan segmen pasar baru dalam segmen inti mereka, berharap untuk mencapai skala ekonomis yang lebih besar dan kekuatan persaingan. Karena itu kelompok gudang selain melakukan grosir untuk pelanggan bisnis ukuran kecil dan menengah, juga memperoleh tambahan penjualan dari pelanggan.Beberapa grosir obat-obatan selain melayani rumah sakit, telah menciptakan program untuk klinik dokter, farmasi etis, dan organisasi perawatan kesehatan.

12. Tekhnologi Distribusi Baru : Grosir berkinerja tinggi telah meningkatkan sistem mereka untuk penerimaan pesanan terkomputerisasi, pengendalian persediaan, dan otomatisasi gudang. Selain itu mereka juga semakin banyak menggunakan pemasaran tanggapan-langsung dan pemasaran jarak-jauh.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

MASALAH-MASALAH DALAM HUBUNGAN SALURAN PEMASARAN

MASALAH-MASALAH DALAM HUBUNGAN SALURAN

PEMASARAN

Pada umumnya, perusahaan secara legal bebas untuk mengembangkan susunan saluran pemasaran apa pun yang sesuai untuk mereka .Sebenarnya, hukum yang mempengaruhi saluran berusaha mencegah taktik perusahaan yang bersifat eksklusif yang dapat menghalangi perusahaan lain menggunakan saluran yang diinginkan. Tentu saja , ini berarti bahwa perusahaan sendiri harus menghindari penggunaan taktik eksklusif seperti itu. Sebagian besar peraturan pemasaran berhubungan dengan hak dan kewajiban bersama para anggota saluran begitu mereka membentuk suatu hubungan.

Perjanjian Eksklusif

Banyak produsen dan pedagang besar yang senang mengembangkan saluran eksklusif untuk produk mereka.Bila penjual hanya mengizinkan toko tertentu yang menjalankan produknya, strategi ini disebut distribusi eksklusif. Kedua pihak mendapat manfaat dari pengaturan eksklusif : Penjual memperoleh toko yang lebih setia dan dapat diandaikan , dan penyalur memperoleh sumber pasokan tetap serta dukungan penjual yang lebih kuat. Namun pengaturan eksklusif tidak memungkin produsen lain menjual ke perantara ini. Situasi ini membawa kontrak perjanjian eksklusif ke dalam cakupan Clayton Act Of 1914. Pada dasarnya perjanjian ini legal selama tidak mengurangi persaingan atau cenderung menciptakan monopoli dan selama kedua pihak melakukan perjanjian ini secara suka rela.

Daerah Eklusif

Perjanjian eklusif sering mencakup persetujuan daerah eklusif. Produsen mungkin setuju untuk menjual ke penyalur lain di daerahnya sendiri. Praktiknya pertama biasa ditemui dalam sistem Franchise sebagai cara untuk meningkatkan antusiasme dan komitmen penyalur. Hal ini legal-Penjual tidak memiliki kewajiban legal untuk menjual lewat toko yang lebih banyak daripada yang diinginkannya. Praktik kedua, dimana produsen mencoba mencegah penyalur menjual di luar daerahnya, telah menjadi masalah legal yang utama.

Persetujuan Yang Mengikat

Produsen merek ternama terkadang menjual ke penyalur hanya jika penyalur itu mengambil beberapa atau semua lini tersebut. Ini disebut pemaksaan lini penuh. Persetujuan yang mengikat seperti itu tidak berarti ilegal, tetapi memang melanggar Clayton Act jika cenderung mengurangi persaingan secara mendasar. Praktik itu dapat menghalangi konsumen memilih secara bebas pemasok yang bersaing dari merek yang berbeda ini.

Hak Penyalur

Produsen bebas memilih penyalurnya, namun hak mereka untuk menghentikan penyalur terbatas. Pada umumnya, penjual dapat melepas penyalur, “dengan alasan”. Tetapi mereka tidak dapat melepas penyalur jika, sebagai contoh, penyalur menolak untuk bekerja sama dalam perjanjian legal yang meragukan, seperti perjanjian eksklusif atau peretujuan yang mengikat.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

FAKTOR-FAKTOR KUNCI DALAM PELUNCURAN PRODUK BARU YANG BERHASIL

FAKTOR-FAKTOR KUNCI DALAM PELUNCURAN

PRODUK BARU YANG BERHASIL

Karena demikian banyak produk-produk yang gagal, perusahaan-perusahaan sangat antusias untuk mempelajari bagaimana meningkatkan kemungkinan berhasilnya produk baru merek. Salah satu pendekatan adalah dengan mengidentifikasi produk-produk baru yang berhasil dan menentukan kesamaannya. Cooper dan Kleinschimidt telah mengikhtisarkan banyak penelitianmengenai keberhasilan produk baru, serta melakukan penelitian atas 200 peluncuran produk baru dengan tekhnologi menengah sampai tekhnologi tinggi untuk faktor-faktor yang sama-sama dimiliki produk yang berhasil dan tidak dimiliki produk yang gagal. Mereka menemukan bahwa faktor keberhasilan utama adalah produk superior yang unik (misalnya mutu yang lebih tinggi, kemampuan baru, nilai guna yang lebih tinggi, dan lain-lain). Khususnya, produk yang memeiliki keunggulan yang tinggi kemungkinan berhasilnya 98% dibandingkan produk dengan keunggulan menengah (58%) atau keunggulan minimal (18%). Faktor kunci keberhasilan lainnya adalah konsep produk yang didefinisikan dengan baik sebelum pengembangan, dimana perusahaan secara cermat menentukan menilai pasar sasaran, persyaratan produk, dan manfaatnya sebelum meneruskan usaha. Faktor lainnya adalah sinergi tekhnologi dan pemasaran, mutu pelaksanaan dalam semua tahap, dan daya tarik pasar.

Mandique dan Ziger, dalam studi terpisah mengenai peluncuran produk yang berhasil dalam industri elektronika (di mana keberhsilan produk didefinisikan sebagai berhasil memenuhi atau melebihi titik impas finansial), menemukan delapan faktor yang bertanggung jawab atas keberhasilan produk baru. Secara rincinya, mereka mendapatkan bahwa keberhasilan produk baru.

Secara rincinya, mereka mendapatkan bahwa keberhasilan produk semakin besar:

Dengan semakin tingginya pemahaman atas kebutuhan konsumen, semakin tingginya resiko kinerja terhadap biaya, semakin awal produk tersebut diluncurkan dibanding para pesaingnya, semakin besar marjin kontribusi yang diharapkan, semakin kerja sama pengembangan antarfungsi, semakin banyak yang dikeluarkan untuk mengumumkan dan meluncurkan produk, dan semakin besar dukungan manajemen puncak.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes