Welcome to our website

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. ed ut perspiciatis unde omnis iste.

Selasa, 27 Oktober 2009

Pengertian Komunikasi

Berkomunikasi Di Tempat Kerja

Pengertian Komunikasi


Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicare” yang artinya sama. Jadi, secara etimologis komunikasi berarti proses untuk memperoleh pengertian yang sama. Berdasarkan pengertian praktisnya komunikasi adalah suatu proses pengiriman atau penerimaan informasi antara dua orang atau lebih dengan menggunakan cara yang tepat, sehingga informasi, berita atau pesan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan definisi komunikasi menurut para ahlinya.

Murphy:

“Communication is the whole process used in reaching otherminds.” Artinya, komunikasi adalah seluruh proses yang diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang dimaksud oleh orang lain.

Harwood:

“Communication is more technically defined as a process for conduction the memories.”

Artinya, secara teknis komunikasi didefinisikan sebagai proses untuk membangkitkan perhatian perhatian orang lain yang bertujuan untuk menjalin kembali ingatan-ingatan.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman atau penyampaian berita/informasi dari satu pihak(komunikator) kepada pihak lain(komunikan) dalam usaha untuk mendapatkan saling pengertian. Definisi tersebut memberikan pengertian yang lebih luas, oleh karena tidak hanya menitik beratkan pada segi manusia saja, tetapi juga proses, isi berita dan alatnya

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

Faktor – faktor yang menunjukkan komitmen tinggi

Faktor – faktor yang menunjukkan komitmen tinggi

Menunjukkan komitmen tinggi bukan semata – mata menjual ide saja,melainkan terkait dengan adanya faktor – faktor pendukung yang betul – betul memanfaatkan komitmen tinggi yaitu :

* Konsisten, tegas dan adil

Kharisma adalah menunjukkan ciri seorang wirausaha yang konsisten,tegas dan fair. Konsisten adalah apa yang bisa dan tidak bisa diharapkan. Fair dan tegas adalah meningkatkan respek dan kharisma wirausaha.

* Suritauladan

Wirausaha yang memiliki kharisma,tidak hanya memimpin dan memeriksa atau memberi petunjuk dari jauh,tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan disampaikan dengan memberi contoh kehadiran, tidak pernah terlambat, selalu konsisten terhadap keputusannya, bijaksana dan tegas, memiliki kemauan untuk menerima saran atau kritik dari bawahannya.

* Konsentrasi pada manusia

Seorang wirausaha harus fokus pada manusia, dengan memperhatikan masalah, keinginan dan perkembangan bawahannya. Dengan demikian karyawan akan bergairah dan senang mendapat tugas sekecil apapun serta selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Untuk dapat menjadi calon wirausaha yang memiliki komitmen tinggi dan tangguh, maka siswa perlu memahami beberapa unsur penting yang harus selalu dikembangkan, yaitu :

  1. Unsur pengetahuan

Adalah salah satu unsur yang mencerminkan tingkat penalaran seseorang yang biasanya ditentukan oleh tingkat pendidikan seseorang. Cara peningkatan pengetahuan antara lain banyak membaca, bersekolah, rajin mengikuti kursus, banyak bertanya dan memiliki semangat keingintahuan akan sesuatu hal,dsb.

  1. Unsur ketrampilan

Adalah cerminan dari kemampuan kerja fisik seseorang yang biasanya dapat diperoleh dari proses latihan. Cara peningkatan ketrampilan antara lain rajin berlatih,tekun,bersungguh – sungguh dan disiplin, dsb.

  1. Unsur sikap mental

Adalah respon atau tingkah laku seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Cara peningkatan sikap mental antara lain siap melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan , tekun beribadah, ramah, suka menolong, disiplin, berani mengambil resiko, mampu menjadi pemimpin, mudah bergaul,dsb.

  1. Unsur kewaspadaan

Adalah paduan antara unsur pengetahuan dan unsur sikap mental dalam menghadapi sesuatu yang mungkin akan dialami, unsur ini lebih pada sikap hati – hati seseorang. Cara peningkatan kewaspadaan antara lain jangan mempunyai perasaan rendah diri, hilangkan perasaan ragu – ragu, bersemangat, bekerja dengan akal sehat, selalu berfikir positif, kreatif dan inovatif, dsb.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Faktor-Faktor Komunikasi

Faktor-Faktor Komunikasi

Secara umum terdapat tujuh factor komunikasi, yang dikenal dengan sebutan “the seven e’s communication”, yaitu:

a. Credibility (kepercayaan)

Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor kepercayaan. Dalam hal ini komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikan saling mempercayai dan saling memerlukan. Apabila tidak ada kepercayaan maka proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung.

b. Context (perhubungan)

Proses komunikasi dipengaruhi oleh faktor perhubungan. Apabila tidak terjadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan kondisi dan situasi lingkungan ketika komunikasi berlangsung.

c. Content (kepuasan)

Komunikasi harus menimbulkan rasa puas dari kedua belah pihak, dan kepuasan tersebut akan tercapai apa bila berita atau pesan yang dikirim oleh komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan.

d. Clarity (kejelasan)

Faktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Ketidak jelasan suatu informasi atau pesan dapat mengakibatkan interpretasi yang diberikan komunikan akan berbeda dengan yang dikehendaki oleh komunikator. Kejelasan tersebut meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan kata-kata yang digunakan dalam berkomunikasi.

e. Continuity & consistency (kesinambungan dan konsisten)

Komunikasi dapat berlangsung jika terdapat kesinambungan dan konsistensi atau keajegan hubungan dari kedua belah pihak. Komunikasi harus dilakukan secara terus menerus dan konsisten, selain itu informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan.

f. Capability of audience (kemampuan komunikan)

Kemampuan komunikan sangat menentukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini pengiriman berita atau pesan perlu disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita. Oleh karena itu komunikator harus menghindari penggunaan istilah-istilah yang tidak lazim dan sukar dipahami oleh komunikan.

g. Channel of distribution (saluran pengiriman berita)

Saluran atau sarana yang dipergunakan dalam pengiriman berita merupakan faktor yang penting dalam proses komunikasi. Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik perlu dipakai media komunikasi yang biasa dipergunakan oleh masyarakat umum. Media komunikasi tersebut antara lain media cetak (surat, Koran, majalah, bulletin dan buku), media elektronik seperti radio, televisi, telepon dan internet.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha

Faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha

* Ada 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu:

1. Faktor Internal :

Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi

2. Faktor eksternal :

Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga, tetangga,masyarakat dan Negara.

* Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu :

1. Laba

Motivasi yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan.

2. Kebebasan

Orang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi.

3. Kepuasan menjalani hidup

Untuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Faktor – faktor yang menghambat dalam dunia bisnis yaitu

Faktor – faktor yang menghambat dalam dunia bisnis yaitu :

1. Kurang pengalaman usaha

2. Tidak tepat atau tidak cocok dalam memilih jenis usaha

3. Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat

4. Modal yang tidak memadai

5. Tidak punya mitra usaha pada bidang yang digelutinya

6. Tidak ada dukungan dari pemerintah

7. Tidak punya keahlian dalam berwirausaha

8. Tidak punya semangat dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.

Untuk mengatasi faktor – faktor yang menghambat dalam bisnis maka diperlukan sikap pantang menyerah yaitu sikap yang tidak mengenal lelah dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan walaupun banyak rintangan yang akan dihadapi.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Indikator Konflik dan Solusinya

Indikator Konflik dan Solusinya


Bahwa kehidupan manusia selalu diwarnai oleh berbagai masalah dan persoalan yang datang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, kemudian muncul lagi masalah baru. Namun semua masalah itu sifatnya hanyalah sementara dan jika kita berupaya untuk mengatasinya secara rasional dan positif pasti ditemukan jalan keluarnya.

Demikian pula ditempat kerja, ada saja yang membuat kita tidak nyaman dalam bekerja. Teman sekerja itu bermacam-macam sifat kepribadiannya, ada yang senang mengkritik, menyalahkan, atau merasa dan ingin menaang sendiri. Hal-hal semacam inilah yang menyebabkan terjadinya konflik di tempat kerja, dan jika terjadi konflik di tempat kerja maka jalannya organisasi atau perusahaan akan terganggu. Oleh karena itu kita harus menghindari terjadinya konflik di tempat kerja, bahkan indikasi konflik hendaknya diusahakan untuk diubah menjadi kerja sama.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai indikator konflik dan solusi untuk mengatasi konflik.


a. Indikator konflik dan solusinya


Konflik di tempat kerja sering kali tidak dapat dielakkan atau dihindari. Ada banyak hal yang dapat menyulut terjadinya konflik, dan untuk dapat mengatasi konflik kita perlu terlebih dahulu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab konflik.

Adapun faktor-faktor penyebab konflik tersebut adalah:

· Perbedaan kepribadian

· Perbedaan cara pandang

· Perbedaan tujuan dan kepentingan

· Perbedaan pemahaman


b. Solusi mengatasi konflik


Sebenarnya banyak cara yang dapat dilkukan untuk mengatasi konflik yang terjadi di tempat kerja. Berikut ini adalah cara-cara mengatasi konflik di tempat kerja.


Hindari sumber konflik

Setelah kita berhasil mengidentifikasi indikator konflik maka sedapat mungkin kita harus menjauhkan atau menghindari sumber konflik.

Netralisasi sikap

Bahwa sikap memihak pada salah seorang atau golongan yang sedang berselisih (mengalami konflik) akan mempertajam perselisihan atau konflik tersebut. Maka sikap yang paling tepat adalah netral atau tidak memihak dan bahkan diusahakan untuk menjadi mediator di dalam mengatasi konflik tersebut.

Ubah sikap kita

Kemungkinan terjadinya konflik dapat disebabkan oleh sikap salah seorang anggota kelompok atau organisasi yang dirasa tidak tepat oleh anggota/kelompok lain. Jika hal ini terjadi maka kita harus cepat dan tanggap untuk mengubah sikap kita.

Blending atau mengurangi perbedaan yang ada

Salah satu penyebab terjadinya konflik adalah karena adanya perbedaan pandangan atau kepentingan diantara anggota organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu kita harus berupaya untuk mengurangi adanya perbedaan-perbedaan tersebut, dan bahkan sedapat mungkin mengubah perbedaan tersebut menjadi sinergi yang akan mendorong tercapainya tujuan organisasi.

Understanding (memecahkan masalah bersama-sama)

Suatu masalah akan dapat diatasi dengan baik, jika semua elemen atau pihak yang berada dalam organisasi tersebut dilibatkan dan berpartisipasi untuk mengatasi permasalahan atau konflik yang terjadi.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

Jenis-Jenis Komunikasi

Jenis-Jenis Komunikasi


Komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, tergantung dari segi peninjauannya. Ada sepuluh kriteria yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi komunikasi.


Kriteria-kriteria komunikasi tersebut adalah:

a. Jenis komunikasi menurut lawan bicara

~ Komunikasi pribadi

~ Komunikasi umum

b. Jenis komunikasi menurut jumlah orang yang berkomunikasi

~ Komunikasi perseorangan

~ Komunikasi kelompok

c. Jenis komunikasi menurut cara penyampaian

~ Komunikasi lisan (secara langsung dan tidak langsung)

~ Komunikasi tertulis (gambar atau foto, surat, naskah)

d. Jenis komunikasi menurut tujuan

~ Komunikasi untuk memberi perintah

~ Komunikasi untuk memberi nasehat atau ucapan selamat

~ Komunikasi untuk memberi saran atau kritik

~ Komunikasi untuk berpidato atau ceramah

~ Komunikasi untuk rapat atau meeting

~ Komunikasi untuk Perundingan

~ Komunikasi untuk wawancara

e. Jenis komunikasi menurut prosesnya

~ Komunikasi langsung (tanpa perantara atau mediator)

~ Komunikasi tidak langsung (menggunakan mediator)

f. Jenis komunikasi menurut perilaku

~ Komunikasi formal (lisan maupun tertulis)

~ Komunikasi informal (lisan maupun tertulis)

~ Komunikasi non formal (lisan maupun tertulis)

g. Jenis komunikasi menurut ruang lingkup

~ Komunikasi internal (berlangsung dalam suatu organisasi)

~ Komunikasi eksternal (berlangsung antara pihak yang berada di dalam organisasi dengan pihak luar)

h. Jenis komunikasi menurut aliran informasi

~ Komunikasi vertical kebawah (top-down)

~ Komunikasi vertical keatas (botton-up)

~ Komunikasi horizontal

~ Komunikasi diagonal

~ Komunikasi satu arah dan dua arah

i. Jenis komunikasi menurut jaringan

~ Komunikasi menurut jaringan kerja rantai

~ Komunikasi menurut jaringan kerja lingkaran

~ Komunikasi menurut jaringan kerja bintang atau roda

j. Jenis komunikasi menurut total hubungan

~ Komunikasi menurut hubungan tunggal langsung (antara seorang dengan seorang bawahannya)

~ Komunikasi menurut hubungan kelompok langsung.

~ Komunikasi menurut hubungan silang

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

Jenis-jenis Media Komunikasi

Jenis-jenis media komunikasi ada bermacam-macam, antara lain berupa bahasa, tulisan, isyarat, alat peraga atau alat elektronik. Media komunikasi merupakan unsur yang sangat penting dalam proses komunikasi. Dengan menggunakan media komunikasi maka aliran informasi, berita atau pesan dapat dikirim atau diterima dengan mudah dan cepat. Berdasarkan cara penggunaannya terdapat tiga jenis media komunikasi, yaitu: media komunikasi audial, media komunikasi visual, dan media komunikasi audio-visual.


Ketiga jenis media komunikasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Media Komunikasi Audial


Yaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, didengar dan dipahami oleh alat pendengaran. Misalnya telepon, intercom, radio serta tape recorder.

Media Komunikasi Visual


Yaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, dilihat dan dipahami oleh alat penglihatan. Misalnya surat, surat kabar, faksimili, majalah, buku, beletin dan sejenisnya.

Media Komunikasi Audio-Visual


Yaitu alat komunikasi yang dapat ditangkap, dilihat, didengan dan dipahami melalui alat pendengaran dan penglihatan. Misalnya televisi, film layarlebar, VCD, internet dan sejenisnya.

Berbagai media komunikasi tersebut berfungsi sebagai alat untuk:

1. Mengirimkan/menyampaikan informasi

2. Penerjemah lambing-lambang komunikasi

3. Mempercepat dan mempersingkat penyampaian informasi

4. Menghibur (to intertaint), dan mendidik (to educate)

5. Mempengaruhi masyarakat (to change the society)


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Kreativitas

Kreativitas

Adalah pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih berguna.

Ciri – ciri kreatif menurut :

a. S.C Utami Munandar

~ Memiliki dorongan ingin tahu yang besar.

~ Sering mengajukan pertanyaan yang baik

~ Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah

~ Bebas dalam menyatakan suatu pendapat.

b. Guilfort, berpikir kreatif ada 4 ciri yaitu :

1. Kelancaran/fluency

Yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan

2. Keluwesan/fleksibelitas

Yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam – macam pemecahan/pendekatan terhadap masalah

3. Keaslian/originalty

Yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara – cara asli

4. Penguraian/elaboration

Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih rinci

Motivasi

Motivasi berasal dari kata motip yaitu suatu rasa yang bisa menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu hal. Apabila dilakukan,motip akan menjadi suatu motivasi yaitu dorongan dari motip seseorang untuk melakukan hal – hal yang diinginkan.


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerja

Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerja

Mutu / kualitas hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen. Mutu hasil kerja harus menunjukan ukuran, tahan lamanya dan dapat dipercaya konsumen. Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang relative tinggi pula, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Setiap perusahaan harus selalu mengembangkan produksi. Dengan adanya kepedulian terhadap mutu hasil kerja, maka produk yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan akan membawa perusahaan ke arah kemajuan dan sangat menguntungkan. Untuk bisa menjamin kualitas / mutu hasil kerja perlu adanya pengawasan dan pengujian . Pengawasan dapat dilakukan dengan membandingkan kualitas dengan standart produk melalui pengetesan di laboratorium perusahaan. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja harus tertanam pada semua warga perusahaan, sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh profesionalisme. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja memiliki elemen – elemen sebagai berikut :

a) Informasi mutu / kualitas harus digunakan untuk perbaikan , bukan untuk mengawasi orang

b) Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaan

c) Warga perusahaan harus memiliki perusahaan

d) Kewenangan perusahaan harus sebatas tanggung jawab

e) Kolaborasi, sinergi bukan kompetisi harus berbasis kerja sama

f) Warga perusahaan harus merasa aman dan senang terhadap pekerjaannya

g) Rasa keadilan harus ditanamkan

Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dan penampilannya dapat difokuskan kepada produk dan orangnya. Jika difokuskan kepada orangnya, sedapat mungkin seorang wirausaha didalam penampilannya harus dapat memberikan contoh /suri tauladan untuk masyarakat. Didalam penampilannya , seorang wirausaha diharapkan

× Bermoral atau berakhlak baik dan jujur

× Melaksanakan sopan santun

× Memberi contoh / suri tauladan yang baik

× Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat

× Tenggang rasa dengan sesama anggota masyarakat

× Melaksanakan norma – norma anggota masyarakat

× Hormat – menghormati sesame anggota masyarakat

× Berbusana yang sopan

× Berbicara yang baik

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri.

Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri.


Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi, saat ini banyak siswa yang menghadapi berbagai masalah, baik yang ditimbulkan oleh pengaruh pergaulan, bacaan – bacaan, TV dan internet.

Oleh karena itu kita semua perlu waspada dan hati – hati. Latar belakang keluarga, pemahaman terhadap agama,serta lingkungan pergaulan sangat menentukan dalam menghadapi masalah kehidupan. Apalagi bagi wirausaha yang dalam perjalanannya akan mengalami kegagalan atau keberhasilan. Apabila berhasil, bagaimana cara memanfaatkan keberhasilan tersebut. Dan apabila mengalami kegagalan, bagaimana cara menghadapinya. Disinilah peranan penerapan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri diperlukan. Untuk dapat mengendalikan diri diperlukan suatu :

a) Ketabahan

Adalah tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Semua kesulitan dan gangguan itu kita kembalikan kepada kekuasaan Tuhan, karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan. Dalam perjalanan hidup, kita banyak cobaan, gangguan dan rintangan, baik dari dalam diri kita, dari orang lain maupun dari gangguan alam. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa kita harus sukses, harus maju untuk mencapai tujuan

b) Keuletan

Artinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Keuletan merupakan sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan didalam usaha diri, keluarga dan masyarakat. Banyak orang yang cepat putus asa, menyerah kalah dalam menghadapi tanda – tanda kegagalan.Mereka yang tidak putus asa adalah orang – orang ulet, tabah, tekun dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan adalah sumber keberhasilan dalam berwirausaha.

c) Disiplin

Mempunyai arti latihan dan ketaatan pada aturan. Dengan melaksanakan disiplin , berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan dan kelancaran dalam belajar, bekerja dan berusaha.


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Menerapkan perilaku tepat janji

Menerapkan perilaku tepat janji

Perilaku tepat janji merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha, karena sifat ini akan mendatangkan sebuah kepercayaan .Kepercayaan merupakan modal utama dalam berwirausaha.

Beberapa cara / petunjuk untuk menerapkan perilaku tepat janji di sekolah :

  1. Membiasakan menepati janji
  2. Jangan suka berbohong
  3. Memahami kelemahan – kelemahan diri sendiri sehingga mampu mengatasi
  4. Merenungkan segala keberhasilan maupun kegagalan dalam belajar,berkarya dan berprestasi sehingga mampu mengoreksi diri sendiri.
  5. Sadar akan pentingnya budaya tepat janji
  6. Meningkatkan kedisiplinan diri sendiri


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

Menerapkan perilaku tepat waktu

Menerapkan perilaku tepat waktu

Penerapan komitmen tinggi dapat dilaksanakan melalui menerapkan perilaku tepat waktu. Seorang wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai berikut :

Tepat waktu adalah organisasi

Artinya keseluruhan dari aktifitas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Perilaku tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep dan gagasan.

Tepat waktu adalah kekuasaan

Artinya waktu yang kita hadapi sekarang akan menentukan kejadian – kejadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang akan menentukan waktu yang akan datang.

Tepat waktu adalah uang

Artinya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.

Tepat waktu adalah ukuran

Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa lama waktu yang kita abaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.

Pengertian komitmen tinggi

Pengertian komitmen tinggi


Adalah fokus pikiran diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya, mereka selalu menggunakan sumber daya secara efisien dan selalu berusaha untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin dengan sumber daya yang minimal.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Pengertian Resiko Usaha

Pengertian Resiko Usaha

Menurut para ahli

1) Arthur Williams dan Richard, M H

Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu

2) Abas Salim

Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian

3) Soekarto

Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

4) Herman Darmawi

Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan

  • Kesimpulannya :

Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.

Ada 2 karakteristik resiko:

1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian

Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :

~ Perencanaan yang kurang matang

~ Kurangnya modal

~ Bakat yang tidak cocok

~ Kurang pengalaman

~ Lemahnya pemasaran

~ Tidak mempunyai semangat berwirausaha

~ Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

A. Macam-macam resiko:

* Menurut sifat, dibedakan :

« Resiko Murni

Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.

Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya

« Resiko Spekulatif

Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.

Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya

« Resiko Fundamental

Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.

Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.


Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Pengertian semangat berwirausaha

Pengertian semangat berwirausaha

Menurut para ahli

* Alex S. Niti Semito

Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik.

* Alexander Leighten

Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.

* Bedjo Siswanto

Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

  • Kesimpulannya

Semangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal.

  • Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja.

Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja.

Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes