JURUS CEPAT BUNG GARDA MENGHADANG
SIMAS MOBIL
Coba kita bayangkan. Peristiwa itu terjadi pada hari Kamis, secara efektif kantor buka pada hari Senin pada tanggal 18 Mei 1998. Keputusan membayar klaim konsumen pada hari itu – jika iklan itu benar – merupakan keputusan pro konsumen (yang ini meminjam istilah pro reformasi) yang sangat cepat. Keputusan dan pembuatan iklan seperti ini juga sangat cepat mengingat dalam tempo dua minggu sudah menyelesaikan materi iklan dan penempatannya di media cetak.
Ini merupakan langkah bagus yang dilakukan Bung Garda (personafikasi dari Garda Oto) mengingat selama ini yang “terlanjur” melekat dibenak konsumen mengenai asuransi huru-hara adalah Simas Mobil. Simas yang memanfaatkan momentum 27 Juli 1996, berpromosi secara gencar di media cetak maupun elektronik, ssehingga identik dengan asuransi huru-hara. Wakaupun sebenarnya beberapa asuransi lain juga menawarkan dengan berbagai variasi.
Bisnis asuransi adalah bisnis untuk memenuhi rasa aman. Dalam hierarki kebutuhan Maslow mendapat kedudukan terpenting setelah kebutuhan fisiologis.
Kebutuhan ini dapat mencuat berdasarkan perseps konsumen terhadap situasi yang dapat mengancam dirinya atau miliknya.
Kisah yang menimbulkan efek terbesar terhadap rasa aman adalah kisah nyata yang dialami sendiri, dialami oleh teman, saudara atau tetangga. Dampaknya akan membekas jika mendengar dari penutur yang mengalami sendiri peristiwa itu. Nah, inilah yang diangkat oleh Bung garda dalam iklan-iklannya. Secara emosional iklan ini sangat bagus, karena pembaca dibawa berempati terhadap tragedi, tetapi berakhir dengan happy ending. Dibawahnya tertulis pesan simpatik yang menyatakan keprihatinan dan tak lupa “pesan yang sebenarnya” yaitu agar konsumen melengkapi asuransi mobilnya dengan asuransi jaminan huru-hara yang lengkap (SRRCC: Strike & Civil Commotions).
Kebijaksanaan promosi yang dilakukan Bung Garda ini tentu tidak dapat direncanakan sebelumnya. Reaksi cepat dalam mengantisipasi pasar, membuktikan fleksibilitas dan sensitivitas terhadap dunia persaingan. Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk menggeser Simas Mobil yang asosiasinya dengan “asuransi huru-hara” telah melekat dibenak konsumen.
Dalam situasi pasar yang sulit seiring dengan runyamnya kondisi pasar otomotif, tindakan yang lebih dikendalikan oleh dinamika persaingan dan berimprovisasi dengan tindakan yang cepat, merpakan salah satu cara untuk mengatasi kebekuan pasar dan memberi kejutan terhadap kompetitor.
0 komentar:
Posting Komentar