Langkah-langkah bernegosiasi
1. Persiapan
Langkah pertama dalam melakukan negosiasi adalah langkah persiapan.
Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi negosiasi yang
akan kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang
kita butuhkan dalam melakukan negosiasi. Yang pertama harus kita lakukan
dalam langkah persiapan adalah menentukan secara jelas apa yang ingin kita
capai dalam negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa
membangun ruang untuk bernegosiasi. Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak
memiliki pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau berkompromi dengan
pihak lainnya.
Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental kita.
Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang. Cara yang paling
mudah adalah dengan melakukan relaksasi. Bagi kita yang menguasai teknik
pemrograman kembali bawah sadar (subconscious reprogramming) kita dapat
melakukan latihan negosiasi dalam pikiran bawah sadar kita, sehingga setelah
melakukannya berkali-kali secara mental, kita menjadi lebih siap dan percaya
diri.
2. Pembukaan
Mengawali sebuah negosiasi tidaklah semudah yang kita bayangkan. Kita
harus mampu menciptakan atmosfi r atau suasana yang tepat sebelum proses
negosiasi dimulai. Untuk mengawali sebuah negosiasi dengan baik dan benar,
kita perlu memiliki rasa percaya diri, ketenangan, dan kejelasan dari tujuan
kita melakukan negosiasi. ada tiga sikap yang perlu kita kembangkan dalam
mengawali negosiasi yaitu: pleasant (menyenangkan), assertive (tegas, tidak
plin-plan), dan fi rm (teguh dalam pendirian). Senyum juga salah satu hal yang
kita perlukan dalam mengawali sebuah negosiasi, sehingga hal tersebut akan
memberikan perasaan nyaman dan terbuka bagi kedua pihak. berikut ada
beberapa tahapan dalam mengawali sebuah negosiasi:
a. Jangan memegang apa pun di tangan kanan Anda ketika memasuki
ruangan negosiasi;
b. Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu;
c. Jabat tangan dengan tegas dan singkat;
d. Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali
pembicaraan. Selanjutnya dalam pembicaraan awal, mulailah dengan
membangun common ground, yaitu sesuatu yang menjadi kesamaan antar
kedua pihak yang dapat dijadikan dasar untuk membangun rasa percaya.
Meski demikian harus tetap diingat bahwa pada dasarnya selain memiliki
beberapa persamaan, kedua pihak memiliki beberapa perbedaan.
3. Negosiasi Dalam Jual-Beli Barang
Dalam negosiasi jual beli, pihak penjual dan pembeli mempunyai hak dan
kewajiban tertentu. Pihak pembeli mempunyai hak menerima barang yang
dibelinya dan berkewajiban untuk membayar secar tepat jumlah dan waktu.
Sebaliknya penjual mempunyai hak menerima pembayaran dan berkewajiban
menyerahkan barang yang dijual secara tepat jumlah dan waktu. Jadi dalam
kisaran itulah substansi perundingan yang harus dilakukan oleh kedua belah
pihak.
Khusus dalam kegiatan jual beli, pelaksanaan negosiasi ditijukan untuk
memfasilitasi kehendak pembeli dan penjual, yaitu merundingkan masalahmasalah
yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban pihak penjual dan
pembeli, baik yang bersifat satu kali transaksi maupun untuk transaksi yang
berulang-ulang (terus-menerus). Biasnya negosiasi jual- beli antara pihak
penjual dan pihak pembeli, pembicaraaannya berkisar pada:
a. Jenis barang yang akan dibeli atau dijual;
b. Kwalitaas dari jenis barang yang akan dibeli atau dijual;
c. Jumlah barang yang akan dibeli atau dijual;
d. Ketetapan harga barang yang akan dibeli atau dijual;
e. Saat atau waktu penyerahan barang (tanggal, bulan, tahun penyerahan);
f. Kemana barang diangkut/dikirim dan syarat pengirimannya;
g. Cara pembayaran (tunai, kredit) dengan potongan harga atau tanpa
potongan harga.
4. Strategi dan Teknik Negosiasi
Negosiasi meliputi mempersiapkan rencana strategis sebelum dimulainya
negosiasi dan mengambil keputusan taktis yang baik selain negosiasi. Strategi
negosiasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk suatu pendekatan
menyeluruh yang memiliki peluang besar untuk mencapai tujuan negosiator.
Ada 3 (tiga) strategi negosiasi yang dapat dikembangkan yaitu:
a. Win-win strategy (strategi menang-menang)
Yaitu pendekatan bernegosiasi yang ditujukan kepada kemenangan kedua
belah pihak, dengan prinsip “meminta tanpa menekan dan memberi tanpa
desakan”, cara perundingan ini adalah menyelesaikan masalah yang
didasari rasa saling menghormati, menghindari konfl ik.
b. Win-lose strategy (strategi menang kalah), yaitu suatu strategi negosiasi
untuk memperoleh kemenangan mutlak, strategi ini berdasarkan kepada
keinginan untuk mengalahkan dan merugikan orang lain.Strategi ini sering
menimbul kan permasalahan. Oleh karena itu setrategi ini dianggap strategi
licik.
c. Lose-lose Strategy (Strategi kalah-kalah),
Strategi ini sangat merugikan kedua belah pihak karena masing-masing
hanya melampiaskan emosinya yang tidak rasional. Strategi ini tidak akan
menyelesaikan masalah tetapi memperpanjang konfl ik, karena itu strategi
ini dianjurkan untuk tidak dipergunakan.
Jika materi/bahan ini berguna bagi anda silahkan copy, dan tolong anda klik iklan yang ada sebagai Donasi/sumbangan anda.
2 komentar:
sangat bermanfaat artikel ini mudah mudahan yang buat dapat pahala
Amin...
Posting Komentar